Manfaat
Gerakan-Gerakan Sholat Bagi Kesehatan
Shalat adalah amalan ibadah yang paling
proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Gerakan-gerakannya sudah sangat
melekat dengan gestur (gerakan khas tubuh) seorang muslim. Namun, pernahkah
terpikirkan manfaat masing-masing gerakan? Sudut pandang ilmiah menjadikan
shalat gudang obat bagi berbagai jenis penyakit!
Saat seorang hamba
telah cukup syarat untuk mendirikan salat, sejak itulah ia mulai menelisik
makna dan manfaatnya. Sebab salat diturunkan untuk menyempurnakan fasilitasNya
bagi kehidupan manusia. Setelah sekian tahun menjalankan salat, sampai di mana
pemahaman kita mengenainya?
BERDIRI
LURUS
Berdiri lurus adalah
pelurusan tulang belakang, dan menjadi awal dari sebuah latihan pernapasan,
pencernaan dan tulang.
TAKBIRATUL
IHRAM
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua
tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.
Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran
darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah
otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua
tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar.
Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap
ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh
bagian atas.
RUKUK
Postur: Rukuk yang sempurna ditandai
tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas
punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan
posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh
dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah
maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi
relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan
kemih untuk mencegah gangguan prostat.
I’TIDAL
Postur: Bangun dari rukuk, tubuh
kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
Manfaat: I’tidal adalah variasi postur
setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan
latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami
pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih
lancar.
SUJUD
Postur: Menungging dengan meletakkan
kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.
Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke
bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya
oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir
seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa
agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan
gangguan wasir.
Khusus bagi wanita, baik rukuk
maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ
kewanitaan.
DUDUK
Postur: Duduk ada dua macam, yaitu
iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada
posisi telapak kaki.
Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu
pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini
menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak
mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran
kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas
deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi
posisi telapak kaki pada iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai
turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah
yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
SALAM
Gerakan: Memutar kepala ke kanan
dan ke kiri secara maksimal.
Manfaat: Relaksasi otot sekitar
leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah
sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.
BERIBADAH secara, kontinyu bukan
saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar-dalam.
PACU KECERDASAN
Gerakan sujud dalam salat
tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia menundukkan diri serendah-rendahnya,
bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu
psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang
psikologis) yang didalami Prof Sholeh, gerakan ini mengantar manusia pada
derajat setinggi-tingginya. Mengapa? Dengan melakukan gerakan sujud secara
rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan darah.
Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yamg memungkinkan darah
mengalir maksimal ke otak.
Itu artinya, otak mendapatkan
pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain,
sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan.
Risetnya telah mendapat pengakuan
dari Harvard Universitry, AS. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang
tak dikenalnya menyatakan masuk Islam setelah diam-diam melakukan riset
pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.
PERINDAH POSTUR
Gerakan-gerakan dalam salat mirip
yoga atau peregangan (stretching). Intinya untuk melenturkan tubuh dan
melancarkan peredaran darah. Keunggulan salat dibandingkan gerakan lainnya
adalah salat menggerakan anggota tubuh lebih banyak, termasuk jari kaki dan
tangan.
Sujud adalah latihan kekuatan
untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas
ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan.
Saat inilah kontraksi terjadi
pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. Payudara tak hanya
menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu
di dalamnya.
MUDAHKAN PERSALINAN
Masih dalam pose sujud, manfaat
lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui
kepala dan dada, otot-otot perut (rectus abdominis dan obliquus abdominis
externuus) berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk
mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan
dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila,
otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia
justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan
serta mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).
PERBAIKI KESUBURAN
Setelah sujud adalah gerakan
duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk, yaitu duduk iftirosy (tahiyyat
awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat akhir). Yang terpenting adalah turut
berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, inilah daerah paling
terlindung karena terdapat tiga lubang, yaitu liang persenggamaan, dubur untuk
melepas kotoran, dan saluran kemih.
Saat duduk tawarruk, tumit kaki
kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas
telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada
posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut
inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.
AWET MUDA
Pada dasarnya, seluruh gerakan
salat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit
sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel yang rusak
dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung lancar. Alhasil, tubuh
senantiasa bugar.
Gerakan terakhir, yaitu salam dan
menengok ke kiri dan kanan punya pengaruh besar pada kekencangan kulit wajah.
Gerakan ini tak ubahnya relaksasi wajah dan leher. Yang tak kalah pentingnya,
gerakan ini menghindarkan wanita dari serangan migrain dan sakit kepala
lainnya.
Demikian saudaraku yg kumuliakan,
semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a’lam
NB: Agar shalat kita berfungsi
seperti di atas tentunya terlebih dahulu kita harus memahami ilmu shalat dari
mulai tatacara shalat, syarat, rukun, sunat, makruh,batal dan fadhilah shalat.
Sungguh suatu hal yang mustahil sesuatu dapat kita raih bila dalam
pelaksanaannya saja kita masih belum sesuai dengan apa yang seharusnya.
Seyogyanya kita belajar shalat
secara sistematis
Download file dalam bentuk MS
Word klik disini
Sumber :
0 comments:
Posting Komentar