Shalat Witir
Shalat Witir adalah shalat sunah dengan rakaat
ganjil yang dilakukan setelah melakukan shalat lainnya di waktu malam (misal:
tarawih dan tahajjud). Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW:
"Sesungguhnya Allah adalah witr (ganjil) dan mencintai witr [HR. Abu
Daud]. Shalat ini dimaksudkan sebagai pemungkas waktu malam untuk
"mengganjili" shalat-shalat yang genap. Karena itu, dianjurkan untuk
menjadikannya akhir shalat malam.
Hukum Shalat Witir
Shalat sunah witir
adalah sunah muakad. Dasarnya adalah hadis
·
Abu Ayyub Al-Anshaari
Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,“Witir adalah hak atas setiap muslim. Barangsiapa yang suka berwitir
tiga rakaat hendaknya ia melakukannya. Dan barangsiapa yang berwitir satu
rakaat, hendaknya ia melakukannya”
·
Dari Ubay Bin Ka’ab,
ia berkata: “Sesungguhnya Nabi biasa membaca dalam shalat witir: Sabbihis
marobbikal a’la (di raka'at pertama -red), kemudian di raka'at kedua: Qul yaa
ayyuhal kaafiruun, dan pada raka'at ketiga: Qul huwallaahu ahad, dan beliau
tidak salam kecuali di raka'at yang akhir.” (Hr. Nasa’i, Abu Dawud, Ahmad, Ibnu
Majah)
Penjelasan: Perkataan
Ubay Bin Ka’ab, “dan beliau tidak salam kecuali di raka'at yang akhir”, jelas
ini menunjukkan bahwa tiga raka'at shalat witir yang dikerjakan nabi itu dengan
satu kali salam.
·
Aisyah radhiallahu
‘anha menerangkan tentang shalatnya Rasul di bulan Ramadhan,
“Rasul tidak pernah shalat malam lebih dari 11
raka'at, baik di bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan, yaitu beliau shalat 4
raka'at, maka jangan engkau tanya tentang bagus dan lama shalatnya, kemudian
beliau shalat 4 raka'at lagi, maka jangan engkau tanya tentang bagus dan lama
shalatnya, kemudian beliau shalat witir 3 raka'at.” (Hr. Bukhori 2/47, Muslim
2/166).
Demikian juga dengan hadits Ali Radhiyallahu ‘anhu
ketika ia berkata : “Witir tidaklah wajib sebagaimana shalat fardhu. Akan
tetapi ia adalah sunnah yang ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam”
Di antara yang menunjukkan bahwa witir termasuk
sunah yang ditekankan (bukan wajib) adalah riwayat shahih dari Thalhah bin
Ubaidillah, bahwa ia menceritakan :” Ada seorang lelaki dari kalangan penduduk
Nejed yang datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan
rambut acak-acakan. Kami mendengar suaranya, tetapi kami tidak mengerti apa
yang diucapkannya, sampai dekat, ternyata ia bertanya tentang Islam. Ia berkata
“ Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku shalat apa yang diwajibkan kepadaku?”
Beliau menjawab: “Shalat yang lima waktu, kecuali engkau mau melakukan sunah
tambahan”. Lelaki itu bertanya lagi : “Beritahukan kepadaku puasa apa yang
diwajibkan kepadaku?” Beliau menjawab ; “Puasa di bulan Ramadan, kecuali bila
engkau ingin menambahkan”. Lelaki itu bertanya lagi : “Beritahukan kepadaku
zakat apa yang diwajibkan kepadaku?” Beliau menjawab : (menyebutkan beberapa
bentuk zakat). Lelaki itu bertanya lagi : ‘Apakah ada kewajiban lain untuk
diriku?” Beliau menjawab lagi : “Tidak, kecuali bila engkau mau menambahkan’.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitahukan kepadanya
syariat-syariat Islam. Lalu lelaki itu berbalik pergi, sambil berujar : “Semoga
Allah memuliakan dirimu. Aku tidak akan melakukan tambahan apa-apa, dan tidak
akan mengurangi yang diwajibkan Allah kepadaku sedikitpun. Maka Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sungguh ia akan beruntung, bila ia
jujur, atau ia akan masuk Surga bila ia jujur”
Juga berdasarkan hadis Ibnu Abbas Radhiyallahu
‘anhuma bahwa Nabi pernah mengutus Muadz ke Yaman. Dalam perintahnya :
“Beritahukan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan kepada mereka shalat lima
waktu sehari semalam. Kedua hadits ini menunjukkan bahwa witir bukanlah wajib.
Itulah madzhab mayoritas ulama. Shalat witir adalah sunnah yang ditekankan
sekali. Oleh sebab itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah
meninggalkan shalat sunnah witir dengan sunnah Shubuh ketika bermukim atau
ketika bepergian.
Keutamaan Shalat Witir
Witir memiliki banyak sekali keutamaan, berdasarkan
hadits Kharijah bin Hudzafah Al-Adwi. Ia menceritakan Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam pernah keluar menemui kami. Beliau bersabda
“Sesungguhnya Allah
Ta’ala telah menambahkan kalian dengan satu shalat, yang shalat itu lebih baik
untuk dirimu dari pada unta yang merah, yakni shalat witir. Waktu
pelaksanaannya Allah berikan kepadamu dari sehabis Isya hingga terbit Fajar”
Di antara dalil yang menujukkan keutamaan dan
sekaligus di sunnahkannya shalat witir adalah hadits Ali bin Abi Thalib
Radhiyallahu ‘anhu bahwa menceritakan :”Rasulullah pernah berwitir, kemudian
bersabda : “Wahai ahli Qur’an lakukanlah shalat witir, sesungguhnya Allah itu
witir (ganjil) dan menyukai sesuatu yang ganjil”.
Rakaat Shalat
Shalat witir dapat dilaksanakan satu, tiga, lima
rakaat atau jumlah lain yang ganjil langsung dengan sekali salam. tetapi jumhur
ulama berpendapat bahwa shalat witir dilaksanakan dengan satu kali salam tiap
dua rakaat dan terakhir satu kali salam satu rakaat. sebagai contoh apabila shalat
witir satu rakaat saja maka satu rakaat satu kali salam. apabila shalat witir
tiga rakaat maka dilaksanakan dua rakaat satu kali salam di tambah satu rakaat
satu kali salam. apabila shalat witir lima rakaat maka dilaksanakan empat
rakaat dua kali salam ditambah satu rakaat satu kali salam.apabila shalat witir
tujuh rakaat maka dilaksanan enam rakaat tiga kali salam ditambah satu rakaat
satu kali salam.
Niat Shalat
Niat shalat ini, sebagaimana juga shalat-shalat yang
lain cukup diucapkan di dalam hati, yang terpenting adalah niat hanya semata
karena Allah Ta'ala semata dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan Ridho Nya,
apabila ingin dilafalkan jangan terlalu keras sehingga mengganggu Muslim
lainnya, memang ada beberapa pendapat tentang niat ini gunakanlah dengan hikmah
bijaksana.
Niat Shalat Witir 3 Rakaat
Untuk yang suka melafadzkan niat, maka bacaan niat shalat witir 3 rakaat adalah sebagai berikut :
Untuk yang 2 rakaat :
أصَلّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatal witri rok’ataini lillaahhi ta’aalaa.
“Aku niat sholat sunnat witir 2 roka’at karena Allah Ta’ala”.
Untuk yang 1 rakaat :
أصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَة لِلهِ تَعاَلَى
Ushollii sunnatal witri rok’atan lillaahhi ta’aalaa.
“Aku niat sholat sunnat witir 1 roka’at karena Allah Ta’ala”.
Niat Shalat Witir 3 Rakaat
Untuk yang suka melafadzkan niat, maka bacaan niat shalat witir 3 rakaat adalah sebagai berikut :
Untuk yang 2 rakaat :
أصَلّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatal witri rok’ataini lillaahhi ta’aalaa.
“Aku niat sholat sunnat witir 2 roka’at karena Allah Ta’ala”.
Untuk yang 1 rakaat :
أصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَة لِلهِ تَعاَلَى
Ushollii sunnatal witri rok’atan lillaahhi ta’aalaa.
“Aku niat sholat sunnat witir 1 roka’at karena Allah Ta’ala”.
Doa sesudah shalat witir
Allahumma innaa
nas’aluka iimaanan daa’iman. Wa nas’aluka qalban khaasyi’an wa nas’aluka ‘ilman
naafi’an. Wa nas’aluka yaqiinan shaadiqan. Wa nas’aluka ‘amalan shaalihan. Wa
nas’aluka dinan qayyiman. Wa nas’aluka khairan katsiiran. Wa nas’alukal-‘afwa
wal-‘aafiyah. Wa nas’aluka tamaamal-‘aafiyah. Wa nas’alukasy-syukra
‘alal-‘aafiyati wa nas’alukal-ghinaa’a ‘anin-naas. Allahumma rabbanaa taqabbal
minnaa shalaatanaa wa shiyaamanaa wa qiyaamanaa wa takhasysyu’anaa wa
tadharru’anaa wa ta’abbudanaa wa tammim taqshiiranaa yaa Allaah ya Allaah ya
Allaah ya arhamar-raahimiin. Wa shallallahu ‘alaa khairi khalqihi Muhammadin wa
a’alaa aalihi wa shahbihii ajma’iina walhamdulillahi rabbil-‘aalamiin.
Artinya: “Ya Allah ya
Tuhan kami, kami memohon kepada-Mu (mohon diberi) iman yang langgeng, dan kami
mohon kepada-Mu hati kami yang khusyuk, dan kami mohon kepada-Mu diberi-Nya
ilmu yang bermanfaat, dan kami mohon ditetapkannya keyakinan yang benar, dan
kami mohon (dapat melaksanakan) amal yang shaleh, dan kami mohon tetap dalam
dalam agama Islam, dan kami mohon diberinya kebaikan yang melimpah-limpah, dan
kami mohon memperoleh ampunan dan kesehatan, dan kami mohon kesehatan yang
sempurna, dan kami mohon mensyukuri atas kesehatan kami, dan kami mohon
kecukupan. Ya Allah, Ya Tuhan kami, terimalah shalat kami, puasa kami, rukuk
kami, dan khusyuk kami dan pengabdian kami, dan sempurnakanlah apa yang kami
lakukan selama shalat ya Allah, ya Allah, ya Allah Dzat Yang Maha Pengasih dan
Penyayang.”
Waktu Pelaksanaan
Para ulama berbeda pendapat mengenai seseorang yang
berwitir pada awal malam lalu tidur dan bangun di akhir malam dan melakukan
sholat. Sebagian ulama berpendapat bahwa batal witir yang telah dilakukannya
pada awal malam dan di akhir malam ia menambahkan satu rakaat pada sholat
witirnya, karena ada hadist yang mengatakan "tidak ada witir dua kali
dalam semalam". Witir artinya ganjil, kalau ganjil dilakukan dua kali
menjadi genap dan tidak witir lagi, maka ditambah satu rakaat agar tetap witir.
Pendapat in diikuti imam Ishaq dll. Redaksi hadist tersebut sbb:
Dari Qais bin Thalk
berkata suatu hari aku kedatangan ayahnya Thalq bin Ali di hari Ramadhan, lalu
beliau bersama kita hingga malam dan sholat (tarawih) bersama kita dan berwitir
juga. Lalu beliau pulang ke kampungnya dan mengimam sholat lagi dengan penduduk
kampung hingga sampailah sholat witir, lalu beliau meminta seseorang untuk mengimami
sholat witir "berwitirlah bersama makmum" aku mendengar Rauslullah
s.a.w. bersabda "Tidak ada witir dua kali dalam semalam" H.R.
Tirmidzi, Abu Dawud, Nasai, Ahmad dll.
Pendapat kedua
mengatakan tidak perlu witir lagi karena sudah witir di awal malam. Ia cukup
sholat malam tanpa witir. Alasannya banyak sekali riwayat dari Rasulullah
s.a.w. mengatakan bahwa beliau melakukan sholat sunnah setelah witir. Pendapat
ini diikuti Malik, Syafii, Ahmad, Sufyan al-Tsuari dan Hanafi.
Hadis terkait
Hadis terkait shalat
witir:
"Sesungguhnya
Allah adalah witr (ganjil) dan mincintai witr" [HR. Abu Daud]
"Jadikanlah
witir akhir shalat kalian di waktu malam". [HR. Bukhari]
"Barang siapa
takut tidak bangun di akhir malam, maka witirlah pada awal malam, dan barang
siapa berkeinginan untuk bangun di akhir malam, maka witirlah di akhir malam,
karena sesungguhnya shalat pada akhir malam masyhudah (disaksikan)" [HR.
Muslim]
Download dalam bentuk
MS Word disini
Semoga
bermanfaat :D
Sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Witir
0 comments:
Posting Komentar